Nilai perubahan perilaku WBP, PK Bapas Nusakambangan laksanakan litmas lanjutan

    Nilai perubahan perilaku WBP, PK Bapas Nusakambangan laksanakan litmas lanjutan
    Nilai perubahan perilaku WBP, PK Bapas Nusakambangan laksanakan litmas lanjutan

    Nusakambangan - Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas II Nusakambangan melaksanakan Penggalian Data untuk penyusunan Penelitian Kemasyarakatan Pembinaan Tahap Lanjutan di Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan. Penelitian Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Litmas adalah kegiatan penelitian untuk mengetahui latar belakang kehidupan Warga Binaan Pemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Pembimbing Kemasyarakatan. Kegiatan penelitian yang dilaksanakan berdasarkan metode ilmiah untuk memperoleh informasi tentang berbagai permasalahan baik actual maupun potensial, dalam upaya meningkatkan mutu pengetahuan Pembimbingan Kemasyarakatan maupun kualitas pelayanan, Sabtu (31/12/2022).
    Kegiatan penelitian kemasyarakatan awal ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan program pembinaan apa yang dibutuhkan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan yang diketahui melalui faktor-faktor yang mempengaruhi narapidana melakukan tindak pidana.
    Dalam hal ini AX bercerita bahwa dirinya sebelum menggeluti dunia narkoba sebagai kurir dulunya hanya berprofesi sebagai sales. AX mengungkapkan bahwa dirinya awal mula kenal narkoba diberitahu oleh rekannya, pada saat itu AX ditawari untuk menggunakan sabu. AX yang penasaran mencobanya. Berawal dari situ AX mulai kecanduan, AX mulai membelanjakan penghasilannya dari berdagang kelontong dirumahnya tersebut untuk membeli sabu akibat rasa kecanduannya sudah tak tertahankan. Hingga akhirnya AX kehabisan uang, AX ditawari rekannya tersebut untuk bekerja sebagai kurir dengan jaminan jika berhasil mengantarkan barang yang diinginkan, AX dijanjikan akan dibayar 180 juta di setiap perjalanannya. AX yang berasal dari keluarga dengan perekonomian yang pas-pas an pun mulai tergoda untuk mendapatkan uang haram tersebut.
    Saat ini R menjalani pidananya di Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan. AX baru merasa sedih karena akibat tindak pidana yang dilakukannya ini, AX harus berpisah dengan keluarganya terutama dengan anaknya yang masih berusia 6 tahun. AX merasa menjadi ayah yang gagal karena tidak bisa menemani masa pertumbuhan anaknya tersebut. 
    “Sebelumnya saya bekerja sebagai pedagang sales pak di rumah. Awal mula kenal narkoba saya ditawari mencoba barang tersebut oleh teman saya pak. Dari situ saya mulai kecanduan pak saya mulai membelikan uang hasil belanjaan tersebut untuk membeli sabu. Kalo inget anak saya dirumah rasanya sedih sekali pak. Dia sekarang baru umur 6 tahun, tiap telpon video call pasti bilang, bapak kok kerjanya gak pulang pulang, bapak kapan pulang. Disitu saya mulai merasakan gagal menjadi seorang ayah pak. Apalagi sekarang saya dipindah ke Lapas Karanganyar sini pak rasanya jauh sekali pak, Ya Tuhan” Curhat AX sambil meneteskan air matanya
    Ujar AX Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar Nusakambangan.
    Dalam melakukan penggalian data ini Pembimbing Kemasyarakatan Kelas II Nusakambangan menggunakan metode wawancara, observasi, serta studi dokumentasi dalam melengkapi data untuk penyusunan Litmas.

    nusakambangan
    Rifki Maulana

    Rifki Maulana

    Artikel Sebelumnya

    Pemberian Hak Integrasi Lapas Permisan Nusakambangan...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Macan Versus Banteng di Antara...

    Berita terkait