BOGOR - Visions of Peace Initiative (VOPI) Rayakan Ulang Tahun (HUT) ke-6. Organisasi non-profit yang berfokus untuk menyebarkan perdamaian kepada generasi muda ini mempusatkan perayaan ulang tahunnya di Jawa Barat bersama dengan ribuan anak dan pemuda.
Selain merayakan ulang tahunnya, acara ini juga mengadakan peringatan Hari Anak Internasional bertema Perdamaian dan Budaya, pada Rabu (29/11/23).
"Kita hidup di masa ketika sebagian besar dunia dilanda kekerasan, diskriminasi, intoleransi, korupsi dan pelecehan. Minggu lalu, pada tanggal 20 November yang juga merupakan ulang tahun saya, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga memperingati Hari Anak Internasional. Hari Anak internasional dimaksudkan sebagai hari untuk merayakan kualitas hidup anak sejak adopsi konvensi perserikatan bangsa-bangsa tentang hak anak 34 tahun lalu pada tahun 1989, " ucap Founder internasional Visions of Peace Initiative, Princess Cheryl Halpern dalam pidato pembukaannya.
Princess Cheryl Halpern menjelaskan, tahun ini, Hari Anak Internasional merupakan sebuah hari peringatan yang sedih dengan fakta bahwa ada lebih dari 450 juta anak, sekitar 20?ri 2, 4 miliar anak dunia tinggal di zona konflik bersenjata di seluruh dunia termasuk Ukraina, Afghanistan, Yaman, Suriah, Myanmar, Haiti, Sudan, Mali, Ethiopia, Columbia, Somalia, Gaza, Israel, Iran dan Republik Kongo.
Sejak didirikan pada tahun 2017, Visions of Peace Initiative berkomitmen untuk memotivasi anak muda Indonesia untuk menggunakan bakat seni mereka untuk menyalurkan ide dan berbagi perspektif tentang toleransi, perdamaian dan penghormatan terhadap kemanusiaan.
Sekolah, panti asuhan dan organisasi keagamaan, dari semua denominasi, telah mendukung Visions of Peace Initiative di seluruh Republik Indonesia termasuk yang diselenggarakan di daerah yang pulih dari bencana alam serta di daerah konflik kekerasan.
Princess Cheryl melanjutkan dalam pidatonya, “Indonesia menyediakan landasan unik untuk meningkatkan kualitas hidup bagi remaja dan seluruh warga negara. Terlepas dari berbagai bentuk pemerintahan yang pernah ada, Indonesia memiliki motto nasional yang telah berlangsung dan bertahan sejak abad ke-14. Bhinekka Tunggal Ika motto yang menyatakan persatuan dengan menghormati keberagaman.
Selain itu, ungkap Princess Cheryl Halpern implementasi visi nasional multi etnis, hidup berdampingan dengan multi budaya merupakan tujuan yang membutuhkan komitmen terus-menerus dari setiap orang Indonesia tanpa memandang usia, etnis atau keadaan pribadi.
Princess Cheryl Halpern juga mengatakan, ini adalah sebuah tantangan yang tidak mudah untuk dicapai dan tidak bisa dianggap remeh. Terutama di Indonesia, dimana terdapat begitu banyak etnis. Dengan afiliasi agama yang beragam, bahasa yang beragam, orientasi sosial dan budaya yang beragam dan platform sosial-ekonomi yang beragam.
Princess Cheryl Halpern menambahkan, pemuda Indonesia adalah garda depan masa depan dan melanjutkan komitmen terhadap visi nasional “Bhinneka Tunggal Ika”. Mereka adalah generasi penerus yang membawa standar hidup berdampingan secara damai dan toleransi."
Baru-baru ini Visions of Peace pada sesi ke-78 Majelis Umum PBB mengadakan acara Ladies Power Breakfast di Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York. Visions of Peace sendiri telah mencatat sejarah menjadi organisasi non-profit pertama di Indonesia yang telah di nominasikan ke 8 kalinya untuk Nobel Peace Prize.
"Toleransi didefinisikan sebagai kesediaan untuk menerima perilaku dan keyakinan yang berbeda dari Anda, terlepas dari apakah Anda mungkin tidak setuju atau menyetujuinya. Oleh karena itu, toleransi diperlukan untuk mewujudkan kesopanan dan penghormatan terhadap keberagaman. Sayangnya, toleransi tidak termasuk dalam genom manusia. Toleransi tidak boleh dianggap remeh. Toleransi harus diajarkan kepada anak-anak kita. Harus dipelajari. Ini adalah misi dari Visions of Peace Initiative yang saya bangga menjadi salah satu pendirinya. Dengan mendukung melalui semua seni, ekspresi diri generasi muda mengenai visi mereka untuk masa depan yang damai. Kami berharap dapat membantu melawan intoleransi, ekstremisme, dan gambaran kekerasan yang dialami oleh generasi muda kita di seluruh dunia yang berulang kali diekspos, " tutur Princess Cheryl Halpern
Ia melanjutkan, "Seni menyediakan platform beragam untuk menjembatani kesenjangan sosial ekonomi, etnis dan agama. Dalam setiap kunjungan saya ke Indonesia, saya berharap untuk mengakui seni, cerita, puisi, film, musik dan tarian yang diciptakan oleh anak-anak muda berusia 5 hingga 18 tahun, " ungkap Princess Cheryl Halpern
"Saya berharap bahwa dengan berpartisipasi dalam Visions of Peace Initiative dan dengan berbagi ekspresi seni mereka pemahaman yang lebih baik dan toleransi satu sama lain akan terus berkembang. Saya ingin menyampaikan apresiasi saya kepada seluruh pendidik, serta kepada para pemimpin masyarakat dan agama yang telah mendukung inisiatif ini, " jelas Princess Cheryl Halpern.
Dengan mendorong generasi muda untuk mengekspresikan visi mereka untuk masa depan yang damai melalui seni, kata Princess Cheryl Halpern, anda telah membantu mereka mengidentifikasi area keterasingan dan ketidakpercayaan di antara diri mereka sendiri dan telah memupuk sikap keterbukaan dan keterusterangan yang lebih besar dari para peserta.
Oleh sebab itu kata Princess Cheryl Halpern, bersama-sama dengan dukungan dan partisipasi dalam Visions of Peace Initiative, kita semua menganut nilai universal kerukunan antaragama, aturan emas “Lakukan kepada orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan terhadap diri Anda sendiri.
"Saat saya berdiri di sini saya teringat sebuah hadis Al-Qur'an yang saya pelajari ketika saya bertugas di PBB: “Sungguh…Allah tidak akan mengubah kondisi manusia kecuali mereka berusaha untuk mengubah diri sendiri.” Al-Quran 13:11, " jelasnya.
Lebih lanjut Princess Cheryl Halpern, "Saya juga teringat perkataan Presiden Amerika, Abraham Lincoln, yang mengatakan, “Saya berpendapat bahwa selama manusia masih ada, sudah menjadi kewajibannya untuk tidak hanya memperbaiki kondisinya sendiri namun juga membantu memperbaiki umat manusia. Semoga kita semua berkomitmen untuk terus bekerja sama untuk mewujudkan visi masa depan yang damai menjadi kenyataan, " tutup Princess Cheryl Halpern. ***(fr)