SAMARINDA - Kehadiran IKN dapat disebut menjadi pemantik bagi dunia pendidikan khususnya Kalimantan Timur dalam meningkatkan mutu atau kualitasnya. Namun demikian hal ini tentu merupakan kewajiban lembaga pendidikan sebagai pilar kemajuan bangsa.
Penetapan IKN di Kalimantan Timur membawa harapan terkait bagaimana daerah meningkatkan sumber daya manusianya. Demikian disampaikan tokoh pendidikan Kaltim, Encik Widyani dalam perbincangan di kediamannya di Villa Tamara, Kota Samarinda, beberapa waktu lalu.
“Dahulu daerah dengan pusat dianggap berbeda dimana pusat memiliki nilai lebih dibanding daerah. Pada kenyataannya tidak demikian, hanya kesempatan bagi orang-orang daerah yang mungkin tidak ada. Artinya kalau ada kesempatan toh kita bisa, cuma sering dianggap bahwa kita orang daerah, " ungkap mantan Dewan Pendidikan Kaltim ini.
Encik Widyani yang mantan legislator ini menambahkan sejak pemindahan ibukota dilakukan, wilayah Kaltim beralih menjadi pusat. Adalah tugas bagi daerah berikut masyarakat di dalamnya untuk mempersiapkan diri menyongsong perubahan yang lebih baik.
“Kita tidak boleh terlena karena kepercayaan tersebut telah diberikan kepada kita. Tentu sumber daya manusianya haruslah bagus dan bisa bersaing dengan tenaga-tenaga yang lain. Jadi IKN sudah barang tentu menjadi pendorong lebih kuat lagi dalam meningkatkan kualitas SDM kita, " jelasnya.
Tidak akan tertinggal suatu daerah dengan daerah lainnya selagi masih terdapat individu-individu yang memiliki potensi di berbagai bidangnya. Mengacu pada proses belajar yang tidak pernah berhenti atau long life education dalam bersaing maka diperlukan modal yang tak lain berupa rasa percaya diri.
“Saya selalu memburu kepada SDM kita untuk memanfaatkan setiap kesempatan agar kualitasnya meningkat. Paling tidak ketika kita bisa belajar ke negeri orang misalnya, kita bisa transfer ilmu mulai dari improve mindset hingga bahasa. Nantinya kita mampu berkolaborasi dengan mereka sehingga tidak dianggap ketinggalan.” tegasnya.
Encik menilai pendidikan daerah maupun nasional dalam tataran cukup baik. Hanya saja para generasi muda dianggap kurang confident (percaya diri) untuk mulai bertarung.
“Go ahead aja semuanya, jalani dulu kalau tidak berhasil jangan pernah berhenti mencoba. Ikut lagi, ikut saja terus. Beasiswa luar negeri tidak dibatasi usia yang terpenting kita mau lanjut.” sambungnya.
Ia menambahkan dengan adanya IKN berarti setiap individu seharusnya menjemput peluang dan kesempatan yang ada. Dunia pendidikan harus mampu mencetak generasi berkualitas walaupun dihadapkan dengan beberapa tantangan di era globalisasi yang ditandai dengan adanya perkembangan teknologi dan sains. Secara akademis, pendidikan ideal mampu dicapai melalui semangat belajar terus-menerus dan jangan pernah melewatkan kesempatan serta berani dalam menjawab tantangan.
“Kita mengharapkan ada peningkatan mutu pendidikan dengan selalu memberikan kesempatan dan memanfaatkan waktu dengan baik. Kalau bisa, di daerah pelosok penempatan guru merata. Dari tempat terpencil untuk sekolah ke kota, kalau sudah baik kembalilah untuk membangun daerahnya. KN diharapkan dapat menciptakan pembangunan yang merata. Penempatan tenaga pendidik ke daerah-daerah terpencil harus memberikan nilai plus sekaligus reward yang juga terdapat regulasi waktu penampatan dan sistem roling bertujuan meningkatkan mutu pendidikan, " tutupnya.***